Apa Itu Metaverse? Ini Penjelasan dan Keunggulannya
Metaverse menjadi sangat populer sejak Mark Zuckerberg mengumumkan rencana untuk mengubah nama perusahaannya menjadi Meta pada 28 Oktober 2021.
Mark menyatakan bahwa Facebook berencana akan melakukan investasi dana senilai 14 triliun (USD 10 miliar) untuk mewujudkan konsep dunia metaverse agar menjadi sebuah kenyataan.
Metaverse cenderung dianggap sebagai evolusi masa depan berikutnya dari internet yang menggabungkan beberapa teknologi utama yaitu virtual reality, augmented reality, cryptocurrency, dan koneksi internet.
Sehingga fenomena ini akan memunculkan berbagai tantangan dan profesi baru karena transformasi digital yang terjadi sekarang diprediksi akan menjadi sebuah wadah potensial di masa depan.
Apa Itu Metaverse?
Metaverse merupakan sebuah ruang virtual dimana para pengunjungnya dapat merasakan sensasi yang berbeda.
Artikel jurnal Metaverse Shape of Your Life for Future: A Bibliometric Snapshot juga mendefinisikan metaverse sebagai lapisan dunia di antara ilusi dan kenyataan. Metaverse mengacu pada dunia virtual tiga dimensi dimana semua kegiatan berbasis teknologi VR dan AR.
Tidak hanya itu saja, CEO Meta Mark Zuckerberg juga mendeskripsikan metaverse sebagai sebuah dunia virtual yang dimana pengunjungnya dapat melakukan berbagai aktivitas selayaknya di dunia nyata seperti bermain, bekerja, bersosialisasi, berbelanja, dsb.
Tak banyak juga orang yang tahu bahwa konsep metaverse sebenarnya telah ditemukan sejak beberapa dekade lalu.
Pada 1992, seorang penulis Amerika yang bernama Neal Stephenson menulis sebuah novel yang berjudul Snow Crush. Di dalam novelnya, Neal memperkenalkan kita semua istilah metaverse secara pertama kalinya.
Apabila kamu membaca lebih dalam lagi novel ini, kamu akan menemukan perspektif baru mengenai hal-hal positif yang akan dirasakan para pengguna internet di masa depan dengan adanya keberadaan teknologi metaverse.
Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan mengenai sebuah teknologi tingkat tinggi yang dilengkapi dengan kecanggihan avatar penggunanya sehingga pengunjung akan dengan mudah mengeksplorasi lingkungan virtual tanpa batas.
Selang beberapa tahun, metaverse dinarasikan kembali pada sebuah novel berjudul Ready Player One yang ditulis oleh Ernest Klein. Kemudian, novel ini dijadikan sebuah film disutradarai oleh Steven Spielberg yang menceritakan tentang orang-orang yang melarikan diri dari bumi menuju dunia virtual The Oasis dengan menggunakan pelindung virtual reality visor dan haptic glove yang memungkinkan pengunjung dapat menyentuh objek di lingkungan digital.
Dengan kurun waktu 30 tahun, konsep dunia virtual masih dianggap hanya sebuah angin semu. Meskipun beberapa ahli telah memperkenalkan dunia metaverse kepada publik.
Sayangnya, transformasi teknologi ini tidak begitu terkenal hingga akhirnya popularitas metaverse langsung menjadi perhatian dunia sejak Mark memperkenalkan kita semua dengan istilah metaverse. Walaupun bukan Mark yang menciptakan konsep virtual reality. Namun, CEO Meta ini memiliki andil besar dalam mempromosikan inovasi teknologi metaverse kepada seluruh dunia.
Menariknya, di metaverse juga kamu bisa membeli lahan virtual untuk dijadikan aset investasi digital di masa depan.
Kapan Metaverse Akan Terwujud?
Berdasarkan apa yang dikatakan Mark Zuckerberg, dibutuhkan waktu sekitar 10 hingga 15 tahun untuk merealisasikan metaverse. Selain itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi antar perusahaan dunia untuk mewujudkan metaverse agar menjadi kenyataan.
Namun progress hingga saat ini, Meta Platform Inc telah melakukan berbagai eksperimen dalam mengembangkan teknologi metaverse dalam rangka mencapai efektifitas pekerjaan dan komunikasi.
Munculnya Horizon Workrooms menjadi salah satu contoh perkembangan yang dilakukan perusahaan Meta dalam bereksperimen merancang kantor virtual. Metaverse workplace menawarkan ruang pertemuan virtual yang dapat digunakan bagi pekerja jarak jauh untuk berdiskusi bersama dengan rekan kerja lain.
Tidak hanya Meta saja yang telah mengalami perkembangan signifikan dalam membangun metaverse, fenomena ini juga dirasakan oleh perusahaan dunia lain. Berbagai perusahaan global berlomba-lomba mengoptimalisasikan masing-masing metaverse seperti halnya Microsoft, Nvidia, Tencent, Epic Games, Binance, Roblox, Google, Nikelen, Dyson, Sensorium, dsb.
Sekilas Cara Kerja Mateverse
Cara kerja metaverse pada dasarnya tidaklah seribet apa yang kalian bayangkan. Pengguna internet hanya perlu masuk ke dalam dunia virtual terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa perangkat pendukung seperti handphone/ laptop/ tablet/ ipad, kacamata VR/AR, dan koneksi internet yang baik.
Pengalaman menarik yang ditawarkan metaverse juga dapat bekerja secara optimal karena menghadirkan tiga teknologi utama berupa virtual reality, augmented reality, dan mixed reality.
Virtual Reality (VR)
Virtual reality adalah teknologi yang menawarkan simulasi pengalaman dunia lain. Penggunanya akan merasakan ilusi berada di suatu ruang tertentu yang tentunya sangat berbeda dengan realitas dunia nyata.
Teknologi ini akan memungkinkan penggunanya memasuki lingkungan virtual tiga dimensi buatan dilengkapi dengan efek sensorik di dalamnya.
Euforia unik yang dihasilkan dari teknologi ini merupakan hasil rancangan penggabungan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Untuk mendapatkan sensasi secara maksimal, kamu bisa menggunakan helm atau kacamata untuk berinteraksi di dunia virtual.
Semakin intensif penggunaan membenamkan diri di dalam lingkungan virtual reality akan semakin memunculkan keyakinan bahwa hal yang dirasakan adalah nyata. Padahal lagi-lagi hal ini merupakan fantasi yang dihasilkan dari teknologi VR.
Augmented Reality (AR)
Berbeda halnya dengan VR, AR adalah teknologi yang sanggup menghasilkan objek virtual ke dalam dunia sungguhan.
Objek tiga dimensi yang diproses oleh komputer akan ditransfer ke dalam dunia real dalam rangka menghasilkan sebuah makna.
Teknologi ini memungkinkan penggunanya untuk dapat menyaksikan objek virtual seperti teks, video, grafik, data GPS dan data lainnya hasil dari sistem komputer yang ditransfer dan divisualisasikan ke dalam dunia sesungguhnya.
Sehingga metode overlay akan menuangkan objek-objek maya yang akan dibaca oleh layar ponsel, kacamata AR, atau alat-alat pendukung AR lainnya.
Mixed Reality (MR)
Mixed reality adalah sebuah teknologi hasil dari penggabungan virtual reality dan augmented reality yang menghasilkan sebuah lingkungan baru yang mana interaksi antara objek virtual dan fisik dapat disajikan secara nyata.
Perangkat MR memiliki kemampuan untuk terus mengumpulkan informasi baru yang terjadi di sekitarnya. Informasi yang dihasilkan akan membantu menempatkan elemen digital secara tepat ke dalam dunia nyata dan pengguna akan lebih mudah untuk dapat berinteraksi di dalamnya. Teknologi hybrid menyatukan dunia virtual dan dunia fisik dimana masing-masing dunia tersebut saling berhubungan.
Keunggulan Metaverse
Eksistensi metaverse yang semakin populer juga menarik perhatian banyak orang di dunia untuk mencoba memasuki ruang virtual ini.
Namun ternyata, masih banyak yang tidak tahu mengenai berbagai keunggulan teknologi yang metaverse gunakan untuk mewujudkan sensasi imersif yang menyenangkan bagi pengunjungnya. Untuk itu, berikut lima hal keunggulan metaverse yang perlu kamu ketahui:
1. Meniadakan Hambatan Jarak Dalam Beraktivitas
Sejak pandemi COVID-19 terjadi, seluruh dunia berusaha untuk tetap bertahan dan beradaptasi dengan seluruh perubahan yang ada.
Hampir seluruh manusia merasakan masa sulit karena tidak bisa melakukan berbagai aktivitasnya secara leluasa di luar rumah seperti bersosialisasi, bekerja, berbelanja, berangkat sekolah, dsb.
Sehingga terjadinya fenomena ini memunculkan berbagai masalah baru karena hampir semua orang dihimbau untuk tetap dirumah dan membatasi kegiatannya dalam rangka menjaga keselamatan diri.
Oleh karena itu, dengan adanya transformasi teknologi metaverse menjadi salah satu alternatif solusi bagi banyak orang untuk mempermudah dalam menjalankan berbagai aktivitas walaupun tetap berada di rumah.
Dengan bantuan teknologi VR, AR, dan koneksi internet seseorang dapat memanfaatkan berbagai fitur yang ada di mateverse seperti: menyelesaikan pekerjaan di metaverse workplace bersama dengan rekan kerja, bersosialisasi di dunia virtual dengan berbagai avatar, memanfaatkan teknologi AR dan VR dalam proses pembelajaran, dan masih terdapat berbagai hal lain yang kamu dapat lakukan.
2. Layanan Finansial yang Praktis dan Aman Dengan Teknologi Blockchain
Keberadaan metaverse tentu tidak bisa dipisahkan dengan adanya blockchain.
Hal ini terjadi karena blockchain merupakan sebuah sistem teknologi yang memiliki tugas memberikan layanan finansial di metaverse.
Sederhananya, teknologi blockchain merupakan fondasi dibalik keberadaan cryptocurrency, dimana mata uang kripto nantinya dijadikan sebagai alat pembayaran yang sah di dunia virtual ini.
Tidak hanya itu saja, blockchain database juga menyimpan catatan transaksi virtual dan juga memelihara pengembangan Non Fungitable Token (NFT) yang mana berfungsi sebagai tempat penyimpan aset-aset digital yang telah dibeli.
3. Aktivitas Digital yang Terasa Lebih Nyata
Keunggulan utama dari keberadaan metaverse adalah memungkinan seseorang melakukan interaksi digital dengan sensasi yang tidak biasa.
Setiap orang yang mengunjungi metaverse dapat melakukan interaksi secara langsung seperti halnya di dunia nyata.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan petualangan mencoba seluruh hal yang ada di metaverse.
4. Tempat Penghasil Cuan Masa Kini Berbasis Ekonomi Digital
Gagasan ekonomi virtual di ranah digital menjadi kesempatan potensial yang cukup menjanjikan.
Dengan popularitas metaverse yang saat ini sedang naik daun, ruang virtual ini sangat potensial sebagai tempat ekonomi virtual.
Metaverse dapat dijadikan sebuah situs ideal sebagai pertukaran aset digital yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selain itu, metaverse juga dapat mempromosikan kegiatan perdagangan dan peluang pekerjaan baru di ruang virtual.
5. Media Promosi Baru Dalam Memperkenalkan Produk Bisnis
Saat ini, pengaruh media sosial sangat terlihat jelas. Sosial media dijadikan sebagai alat membangun branding untuk mempromosikan barang dan jasa.
Oleh karena itu, metaverse sebagai salah satu platform teknologi memainkan peran penting dalam upaya pemasaran. Virtual reality ini akan memberikan manfaat untuk membangun branding seperti halnya bisnis dan pemasar dapat memanfaatkan nilai virtualisasi melalui adanya metaverse.
Seperti halnya, banyak brand fashion dunia yang memanfaatkan metaverse untuk menyelenggarakan berbagai fashion show busana dan membuka toko virtual. Fenomena ini dilakukan tentu dengan salah satu tujuannya meningkat branding produknya di pasar global.
Perkembangan Metaverse di Dunia dan Indonesia
Saat ini, metaverse dapat kita gambarkan sebagai generasi terbaru dari internet yang sepenuhnya bersifat imersif.
Dengan mengunjungi metaverse, setiap orang akan dengan mudah memanfaatkan teknologi VR dan AR untuk berinteraksi dengan menggunakan avatar berbasis teknologi digital.
Terlepas metaverse menjadi perhatian dunia, sayangnya konsep teknologi ini bukan suatu fenomena baru.
Berbicara mengenai sejarah transformasi teknologi, tak disangka kita telah melewati serangkaian proses perkembangan teknologi yang sangat dinamis.
Dimulai pada tahun 1883, seorang ilmuwan Inggris bernama Charles Whetstone mempublikasikan kepada seluruh dunia terkait konsep penglihatan binokuler yang mana istilah ini berasal dari penggabungan teknologi dalam rangka menciptakan sebuah gambar tiga dimensi.
Selanjutnya, di tahun 1956 Marton Heilig menciptakan mesin virtual reality pertama yang bernama mesin Sensorama dengan menggabungkan teknologi video tiga dimensi, pendeteksi aroma, dan kursi goyang dan pada tahun 1960 gambar tiga dimensi stereoskopik berkembangan menggunakan suara musik.
Menuju tahun 1970-an, Massachusetts Institute of Technology (MIT) menciptakan Aspen Movie Map yang menawarkan penggunanya melakukan tour virtual dengan berbasis VR di kota Aspen, Colorado.
Transformasi teknologi sangat pesat, hingga pada 1992 seorang penulis Amerika, Neil Stevenson merilis novelnya yang berjudul Snow Crash yang menceritakan terkait seseorang yang melakukan petualang ke ruang virtual dan memperkenalkan kita semua pertama kalinya mengenai istilah metaverse.
Pada tahun 2011, Ernest Cline juga merilis buku yang berjudul Ready Player One yang menceritakan seorang anak-anak laki-laki melakukan petualangan di dunia lain yang dikenal dengan dunia Oasis.
Melihat perkembangan teknologi sangat potensial, di tahun 2014 Facebook mengumumkan akan melakukan akuisisi dan mengembangkan Oculus VR dengan menghabiskan dana USD 2 miliar.
Tidak mau kalah, pada 2016 Microsoft juga memutuskan mengembangkan headset HoloLens dengan menggabungkan teknologi VR dan AR di dalamnya.
Di tahun yang sama, orang-orang di dunia digemparkan oleh game terbaru yaitu Pokemon GO.
Raksasa furniture Swedia IKEA bergabung dengan campuran metaverse pada tahun 2017 dengan aplikasi inovatif mereka, yang memungkinkan pembeli dapat memilih furniture dan memanfaatkan teknologi AR untuk memastikan barang yang dibeli cocok dengan sesuai dengan tempat lingkunganya.
Pada 2020, Apple juga terus melakukan inovasi lidar (deteksi cahaya dan jangkauan) yang menggunakan teknologi AR ke produk-produknya.
Hingga puncaknya 2021, dimana saat Mark Zuckerberg memberitahukan dunia tentang perubahan nama perusahaannya menjadi Meta dan rencana investasi senilai 14 triliun untuk mengembangkan teknologi metaverse mendorong seluruh dunia termasuk Indonesia terpaku dengan pengumuman tersebut.
Sejak saat itu, tidak hanya Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan berbagai negara maju lainnya yang berlomba-lomba ingin mengetahui apa itu metaverse secara mendalam dan pengimplementasiannya. Namun, fenomena ini juga terjadi di Indonesia hingga saat ini.
Berbagai entitas bisnis lokal maupun nasional mulai melirik teknologi VR dan AR. Bahkan telah banyak pelaku bisnis di Indonesia yang telah membuka toko virtualnya di metaverse.
Kegiatan yang Dapat Dilakukan di Metaverse
Sesuai apa yang dibicarakan banyak orang di dunia, setiap pengunjung di metaverse dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari dengan sensasi tak biasa.
Oleh karena itu, terdapat berbagai rekomendasi yang dapat kamu coba untuk menikmati berbagai aktivitas di ruang virtual metaverse:
1. Bersosialisasi Bersama Avatar Digital
Sekarang ini, metaverse menjadi sebuah wadah yang memudahkan seseorang untuk dapat bertemu dan bersosialisasi dengan orang baru tanpa perlu bertemu secara fisik.
Fenomena ini tentu sangat potensial sekali bagi seseorang yang memiliki interest mencari teman dan koneksi baru tanpa khawatir jarak menjadi hambatan.
Menariknya ada beberapa platform metaverse game yang dirancang agar kamu bisa menjalin koneksi dengan orang baru.
2. Bermain Virtual Games
Bermain game menjadi salah satu tujuan utama bagi kebanyakan gamers yang penasaran dengan eksistensi metaverse yang selalu menjadi perhatian publik.
Banyak sekali platform games yang tersedia seperti Sandbox, Decentraland, Axie Infinity, dsb.
Pengunjung tidak hanya dapat bermain game saja. Namun, diberikan kesempatan juga untuk terjun langsung merasakan sensasi permainan immersive yang ditawarkan.
3. Menghadiri Berbagai Event
Selain bermain game di metaverse, pengunjung juga dapat menghadiri berbagai event seperti menonton konser, menghadiri pameran karya, mengikuti kegiatan training dan berbagai kegiatan lainnya yang bisa kamu nikmati di dunia virtual ini.
Acara yang diselenggarakan di metaverse memiliki kemampuan untuk menjangkau audiens yang jauh lebih besar sambil memastikan bahwa interaksi tetap asli dan intim.
4. Berbelanja Berbagai Aset Virtual
Seiring dengan popularitas yang semakin tinggi, metaverse juga menjadi tempat potensial untuk berbagai entitas pribadi dan perusahaan melakukan investasi jangka panjang di tempat ini.
Hal ini terjadi karena banyak sekali keuntungan yang akan didapatkan bagi orang-orang yang memiliki aset digital di matverse.
Lahan tanah, bangunan, karya seni, merupakan beberapa opsi aset digital yang dapat kamu pilih untuk melakukan investasi di metaverse.
5. Mencari Pekerjaan di Metaverse
.
Dengan keberadaan ruang virtual metaverse mendorong berbagai kemampuan dibutuhkan untuk mengelola dan mengoptimalisasi ruang virtual tersebut. Sehingga fenomena ini juga membuka peluang pekerjaan baru bagi masyarakat dunia.
Metaverse cyber security, metaverse story teller, dan metaverse planner menjadi profesi pekerjaan baru yang baru muncul setelah metaverse hadir.
Dampak Positif dan Negatif Metaverse
Popularitas metaverse sebagai the next generation of internet tentu tidak bisa kita bantah lagi.
Sehingga dengan eksistensinya yang semakin dikenal dunia tentu metaverse sangat berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. Untuk itu, Berikut dampak positif yang bisa kita rasakan dari adanya teknologi metaverse:
1. Overcoming Daily Life Obstacles
Keuntungan yang paling nyata dari keberadaan metaverse adalah jarak tidak akan menjadi hambatan untuk kita tetap produktif setiap harinya.
Meskipun berada di rumah sekarang ini kita bisa melakukan apapun seperti bekerja, belajar, berkomunikasi dengan teman, dan hal-hal lain yang tentu mempermudah kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan memanfaatkan teknologi metaverse tentu kita bisa melakukan kegiatan setiap hari dengan lebih efektif dan efisien.
2. Traveling Without Moving
Eksistensi metaverse tentu tidak akan menghancurkan sektor bisnis pariwisata. Hal ini terjadi karena seseorang pengunjung metaverse diberikan kesempatan untuk melakukan petualangan tanpa harus perlu khawatir memikirkan biaya penginapan, transportasi, makan, dsb.
Dengan melakukan perjalanan virtual pengunjung dapat melakukan perjalanan ke berbagai tempat tanpa harus pergi dari rumah.
3. Meeting your Loved Ones Whenever You Want
Seperti halnya aplikasi sosial media lainnya, metaverse juga menawarkan penggunanya untuk dapat melakukan interaksi dengan keluarga, teman, bahkan orang yang kita tidak kenal sekalipun.
Lagi-lagi jarak tidak akan menjadi hambatan bagi kita semua untuk tetap merasakan terkoneksi dengan orang lain. Sehingga hal ini sangat menguntungkan bagi kamu terlepas saat ini berada di belahan dunia manapun.
4. Giving Opportunities Self Expression
Setiap pengguna internet yang ingin berpetualang di metaverse, tentu mereka akan diberikan kebebasan untuk merancang avatarnya terlebih dahulu sebelum memasuki dunia virtual.
Dengan demikian, pengunjung dapat secara bebas mengekspresikan dan merancang identitas dirinya yang direpresentasikan oleh avatar virtual. Hal ini tentu sangat menyenangkan karena tidak ada hal yang membatasi untuk kita berekspresi di dunia digital. Namun, kita harus memanfaatkannya secara bijaksana ya.
5. Increasing Technological Literacy and Skills
Perkembangan teknologi yang sangat dinamis tentu mendorong setiap individu untuk terus beradaptasi agar dapat menikmati segala kemudahan yang ditawarkan.
Fenomena ini mendorong banyak orang untuk memacu dirinya untuk tetep terlibat dengan adanya teknologi karena menawarkan berbagai keuntungan dalam hidup.
Sehingga fenomena ini memunculkan kesadaran bagi pengguna internet untuk tetep terlibat dan mampu beradaptasi dengan serangkain transformasi teknologi yang terjadi.
Terlepas dari serangkaian keuntungan yang ditawarkan metaverse, tentu terdapat beberapa dampak negatif yang perlu kita sadari ketika mengunjungi metaverse:
1. Cybercrime
Cybercrime telah menjadi masalah serius yang menjangkit internet sejak dahulu. Pemerintah telah menghabiskan jutaan dolar dan waktu bertahun-tahun untuk memeranginya dan memperkuat keamanan. Namun sayangnya, masalah ini masih terus terjadi hingga saat ini.
Meskipun metaverse bentuk dari inovasi teknologi masa depan. Kita juga perlu menyadari bahwa metaverse akan sangat rentan dan memiliki kemungkinan terjadi cybercrime di dalamnya. Terlebih lagi, pemerintah tidak memiliki kewenangan cukup untuk memerangi kejahatan dunia maya.
2. Security and Privacy Issue
Setiap memasuki ruang virtual ini, tentu pengguna internet diharuskan untuk mengisi berbagai data diri pribadi.
Lebih dari sekedar mengisi nama lengkap dan membuat kata sandi, metaverse akan menyimpan berbagai personal information. Tindakan ini tentu sangat mengkhawatirkan apabila terdapat oknum nakal yang memanfaatkan data informasi pribadi kita untuk digunakan pada hal-hal buruk.
Selain itu juga, kita tidak mengetahui sejauh mana keimanan sistem metaverse yang kita kunjungi.
3. Mental Health
Diluar semua koneksi sosial, hiburan, dan berbagai bisnis yang dapat dilakukan di metaverse, terdapat hal krusial yang perlu kita sadari.
Dengan munculnya metaverse, tentu akan memberikan pengaruh yang besar bagi kesehatan mental seseorang. Terlebih lagi, film Ready Player One juga mengungkapkan fakta menarik mengenai potensi ruang digital memiliki kemungkinan untuk membuat penggunanya memiliki gangguan kesehatan mental.
Hal ini memungkinkan terjadi. Salah satu penyebabnya karena pengguna mengalami kecanduan terhadap metaverse sehingga dapat menghalalkan segala cara untuk bisa terkoneksi dengan ruang virtual ini dan melakukan hal-hal gila lainnya.
4. Losing Connection in Physical World
Terdapat suatu isu krusial yang perlu kita sadari sebagai pengunjung metaverse.
Perlu kita ketahui bahwa metaverse memberikan kemudahan bagi setiap penggunanya untuk tetap hadir dan terkoneksi dengan orang lain tanpa peduli dengan jarak sejauh apapun.
Namun sayangnya, fenomena ini juga memunculkan kemungkinan untuk kita menjadi pribadi yang apatis dengan lingkungan nyata karena terlalu asik dan nyaman dengan komunikasi digital.
Hal ini dapat membatasi hubungan sosial kita di lingkungan sekitar. Sehingga hal ini bisa berakibatkan mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat.
5. Virtual Bullying
Terlepas dari kemudahan internet, tempat ini juga dikenal sebagai pusat kejahatan apabila kita tidak aware dan bijak menggunakannya.
Meskipun telah banyak kampanye mencegah dan mengurangi tindakan kejahatan yang terjadi di internet. Namun, tetap saja terdapat kemungkinan kejahatan bullying terjadi juga di metaverse.
Baru-baru ini, terjadinya pelecehan seksual di metaverse yang dialami beberapa avatar ketika menghadiri konser virtual membuktikan bahwa kita tetap perlu berhati-hati dimanapun dan kapanpun.